Kalimantan Barat I NUSANTARATALK.ID - Pembukaan Naik Dango Ke-1 DAD Kota Pontianak berlangsung meriah oleh masyakat Dayak Kota Pontianak dan sekitarnya di rumah radangk pontianak Kalimantan Barat. Kamis, (18/4/2024).
Kegiatan naik Dango ini juga dimeriahkan oleh setiap utusan DAD Kecamatan di Kota Pontianak dan berbagai penampilan dari artis dayak papan atas.
Penampilan sangat menarik yaitu Bejepent dari Sub Suku Dayak Kebahant, Sintang yang mewakili Pontianak selatan. Di isi langsung oleh tiga orang yang datang dari pedalaman Kayan Hulu yaitu ibu Kinta, Ibu Enak dan Noven Honarius sebagai pemeran utama dalam penampilan ini.
Noven Honarius menyapa ribuan penonton sembari menyampaikan maksud dari penampilan yang akan di tampilkan di hadapan penonton.
Teriakan tokoh mahasiswa tingkat Nasional yang selalu di kenal dengan aura penuh semangat ini, mendorong generasi dayak siap untuk bersaing, dengan menyampaikan bahwa generasi dayak harus memilihara semangat berladang dengan bersekolah.
“Semangat Berladang harus di jaga oleh generasi dayak dalam implementasi masa kini yaitu sekolah, meraih pendidikan dan siap bersaing dimasa depan” teriaknya
Menurut Noven yang disampaikan kepada awak media ia menekankan penting bagi generasi dayak harus siap bersaing karena Kalimantan masa depan adalah impian semua generasi bukan hanya generasi dayak jadi jangan sampai orang kalimantan hanya menjadi penonton dalam kemajuan.
“Ya bagi saya yang pasti sebagai anak Kalimantan harus siap bersaing di masa depan karena Kalimantan ini menjadi mimpi indah dimasa depan bukan hanya untuk generasi dayak tapi semua generasi di Indonesia, jadi jangan sampai kita duduk manis menyaksikan kemajuan tanpa berkontribusi karena kita tidak siap bersaing” tegasnya.
Tutup Noven dalam penampilan itu juga menyampaikan rasa bangga bisa tampil dan memberi semangat dalam budaya dayak Kebahant yaitu Bejepent yang tidak pernah tampil di muka umum sehingga perjalanan kurang lebih tiga hari dari desa Nanga Masau untuk bisa tampil di kota Pontianak merupakan penghargaan terbesar.
“Kami berjalan cukup jauh dari desa Nanga Masau kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang memakan waktu 3 hari untuk bisa tampil disini merupakan kebanggaan bagi kami, apalagi Bejepent ini salah satu budaya Dayak Kebahant yang tidak pernah muncul di permukaan karena generasi dayak tidak paham bahasanya”. (Rilis).