Medan, I NUSANTARATALK.ID - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kota Medan, merayakan Dies Natalis GMNI Ke 70 Tahun dan Dialog Publik dan buka puasa bersama dengan tema "Lenyapkan Praktek Kapitalisme Hentaskan Kemiskinan di Kota Medan, Sabtu, (30/03/2024).
Dialog yang digelar merupakan puncak rangkaian acara peringatan Dies Natalis GMNI ke-70 tahun dan menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Muhammad Taufik Nasution Direktur Biro Bantuan Hukum (BBH) UISU, Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Syam Firdaus Jafba, dan Praktisi Konstruksi, Lamroy Manurung.
Julpadli Simamora, Pengurus Cabang GMNI Kota Medan mengatakan, tantangan generasi muda Indonesia kedepan akan semakin sulit, dimana era sekarang nasionalisme generasi muda sedang di uji akibat daripada perkembangan zaman. GMNI masih tetap kokoh experimenting kaum marhaen dan mengawal Ideologi bangsa yakni Pancasila.
“70 tahun GMNI sudah mengabdikan dirinya untuk bangsa Indonesia, 70 tahun GMNI telah menjaga nilai-nilai bangsa, jadi sudah sewajarnya kita mengucapkan rasa syukur kita kepada Tuhan yang Maha Esa GMNI sampai saat ini masih setia mengawal Pancasila dan terus memperjuangkan kaum marhaen, kata-nya.
Bung Mora sapaan akrabnya, juga mengajak seluruh kader GMNI di Indonesia terkhusus GMNI Kota Medan untuk tetap setia mengawal Ideologi Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Hal itu agar dapat segera terwujud tatanan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan GMNI.
"Tema dialog yang diangkat DPC GMNI Medan kali ini, salah satu bukti konsistensi GMNI Medan dalam menjalankan nilai-nilai Ideologi Marhaenisme, GMNI akan terus memperjuangkan kaum Marhaen yang sampai saat ini masih terus dibelenggu oleh sistem kapitalisme, GMNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk memantapkan dirinya bergabung dan bersatu agar segera terwujud cita-cita para pendiri bangsa, ujar Bung Mora.
Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Bung Syam Firdaus Jafba dalam paparanya menyampaikan, saat ini sedang ada masalah serius yang dihadapi generasi muda Indonesia, menurut nya selain persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia ada satu kemiskinan yang menjadi ancaman yakni, kemiskinan berfikir, Ide dan gagasan.
"saat ini persoalan kemiskinan ekonomi memang menjadi ancaman, namun yang lebih berbahaya lagi adalah kemiskinan berfikir, Ide dan gagasan pada generasi muda Indonesia " Ungkap-nya
GMNI akan terus melawan itu semua termasuk paraktek-praktek kapitalisme di Indonesia tidak terkecuali kota medan, GMNI Medan harus menjadi pelopor utama dalam memperjuangkan hak-hak kaum marhaen khususnya di kota medan, tegas-nya.
Direktur BBH UISU, Muhammad Taufik Nasution mengatakan bahwa persoalan kemiskinan menjadi ancaman serius untuk bangsa Indonesia, sehingga harus segera ada solusi kongkrit dari pemerintah, dalam hal ini Pemkot medan.
"Secara regulasi, persoalan kemiskinan di kota medan sudah ada dalam Perda No. 5 Tahun 2015 jadi, sah saja Pemkot medan menerbitkan Peraturan Walikota untuk mengatasi kemiskinan yang ada, sebab Perda nya sudah ada, namun harus dikaji secara spesifik dibidang apa yanag harus diatur misalnya ketahanan pangan Kota". Kata-nya
Sementara itu, Praktisi konstruksi, Lamroy Manurung mengatakan, pengentasan kemiskinan dikota medan merupkan tugas bersama dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya pemerintah yang ditugaskan oleh rakyat.
"banyak cara yang bisa dilakukan dalam pengentasan kemiskinan di kota medan, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur, kalau di desa tentu melalui pembangunan infrastruktur merupakan salah satu hal penting untuk mengentaskan kemiskinan, namun kalau di kota bukan memerupakan indikator utama". Kata-nya
Diketahui, Dies Natalis GMNI ke -70 tahun mengangkat thema "Kobarkan Semangat Berdikari Sambut Indonesia Emas Tahun 2045".
Selanjutnya, perayaan Dies Natalis GMNI ke-70 tahun yang dilaksanakan DPC GMNI Medan ditutup dengan pemotongan Nasi Tumpeng dan buka puasa bersama seluruh kader serta alumni yang hadir. (Soeandi).