Iklan

Money Politik Jadi Ancaman, Noven Honarius: Bubarkan Saja Bawaslu

 Money Politik jadi ancaman, Noven Honarius: bubarkan saja Bawaslu

Sintang, Nusantaratalk.IdPesta demokrasi menjadi momen yang menegangkan bagi masyakat Indonesia pasalnya banyak cara yang di lakukan untuk mencapai sebuah kedudukan melalui partai.

Dengan besarnya potensi money politik tokoh muda asal Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Noven Honarius menyampaikan kepada wartawan pada hari Sabtu 20 Januari 2024 tentang potensi kejahatan politik di tahun 2024

Tokoh muda ini membeberkan mulai dari potensi money politik yang merusak generasi muda serta sistem demokrasi Indonesia sudah mulai masuk di pedalaman Kalimantan secara khusus dapil Dimana pemuda yang di kenal dengan nilai kristisnya ini maju sebagai caleg DPRD dari Partai Hanura.

“Ya bagi saya, Money Politik hari ini menjadi ancaman sekaligus merusak nilai demokrasi karena hampir tidak ada lagi masyakat yang berpikir pada potensi seorang calon legislatif untuk membangun tetapi orientasi utamanya adalah kesenangan sesaat yaitu menerima uang untuk memilih seseorang” terangnya

Kemudian Noven juga menyayangkan karena hal ini bukan lagi rahasia di tengah isu politik lainnya tetapi berbagai pihak yang punya peran penting untuk mencegah masih saja diam di tengah kerusakan demokrasi.

“Saya kecewa dan sedih juga ya karena hari ini bukan rahasia lagi bagi kita kalau tanggapan masyarakat sudah rusak dan itu di ketahui oleh berbagai pihak terutama penyelenggara, pengawas serta Perangkat desa dan tokoh masyakat” tegasnya

Degan tegas Noven juga menyebut jika potensi ini terus ada maka bubarkan saja Bawaslu dan Noven menyampaikan merasa kasian dengan generasi selanjutnya jika ada yang berpotensi tapi tergolong dalam keluarga tidak mampu nantinya tidak bisa berbuat apa-apa.

“Jika masih ada potensi money politik maka bubarkan saja Bawaslu karena tidak ada gunanya, saya paham Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Pengawas Pemilu yang diatur berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Saya kasian karena generasi setelah saya dan tergolong keluarga tidak mampu lalu tidak bisa berbuat apa-apa” tutupnya (Tim).

Lebih baru Lebih lama